Unit Pemilik Risiko (UPR) Gelar Workshop Pendampingan Manajemen Risiko Oleh Pakar Manajemen Risiko Tahun 2023 

Palembang, 8 Maret 2023. Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang tentang manajemen risiko organisiasi, maka Unit Pemilik Risiko (UPR) menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Manajemen Risiko Bersama Pakar Manajemen risiko. Pakar yang dihadirkan sebagai narasumber adalah Ibu Ifelda Nengsih, CEI, MA, CRP, CIB. Beliau merupakan dosen Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar Sumatera Barat sekaligus Konsultan Manajemen Risiko dari CV. Rimera Sebic. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 08-09 Maret 2023 yang bertempat di Gedung Serbaguna Direktorat Poltekkes Kemenkes Palembang. Pendampingan Manajemen Risiko Bersama Pakar Manajemen risiko dibuka langsung oleh Direktur Poltekkes Palembang (Muhamad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Direktur I (Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt. M.Kes), Wakil Direktur II (Bapak Saprianto, SKM, M.Kes), Wadir III (Lukman, S.Kep,Ners,MM, M.Kep), Katua SPI, dan para pejabat lainnya serta dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang baik secara offline maupun online zoom.

Dalam sambutannya Direktur Poltekkes Palembang (Muhamad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes) beliau menyampaikan bahwa mengapa manajemen risiko penting untuk diterapkan dikarenakan penilaian risiko merupakan salah satu unsur sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP). Perbedaaan pandangan terkait pemahaman manajemen risiko memang harus dilakukan untuk mendapatkan kombinasi agar mendapatkan pemahaman yang utuh. Ada 3 aspek yang harus kita lakukan dalam menerapkan manajemen risiko ini yaitu ; 1. Adanya komitmen yang tinggi dari semua unsur organisasi,2. Terintegrasikan dalam seluruh proses organisasi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan tanggung jawab dari setiap bagian; integritas mencakup kejujuran, berani, tanggung jawab dan konsisten 3. Merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan mulai dari manajemen tingkat bawah sampai ke tingkat atas. Semua kegiatan harus dikaitkan dengan manjemen risiko untuk mendapatkan hasil yang optimal karena semua yang dapat menghambat tujuan dari organisasi disebut risiko.

Workshop ini diketuai oleh Koordinator Unit Pemilik Risiko (Dr. Ocktariyana, SST, M.Kes, CRP), dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa Poltekkes Kemenkes Palembang yang merupakan Satker dibawah Kementerian Kesehatan RI, mengemban tanggung jawab secara langsung dalam mewujudkan tujuan dan sasaran dari Kementerian Kesehatan melalui kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi. Tentu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut akan banyak faktor yang menghambatnya baik eksternal maupun internal yang secara langsung maupun tidak langsung. Ketidakpastian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran inilah yang disebut dengan Risiko. Jika Poltekkes Kemenkes Palembang dalam menjalankan kegiatannya tidak dapat mengelola risiko tersebut, maka dapat dipastikan Poltekkes Kemenkes Palembang tidak akan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk melakukan antisipasi terhadap kondisi ketidakpastian dimasa akan datang, maka Poltekkes Kemenkes Palembang dituntut untuk dapat mengelola risiko yang ada secara terintegrasi. 

Manajemen risiko merupakan cara pendekatan yang tepat untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan sasaran Poltekkes Kemenkes Palembang. Kemampuan untuk melakukan mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan risiko bukanlah hal yang mudah dilakukan. Diperlukan Pengetahuan yang baik, analisis yang tajam dan pengalaman yang mumpuni. Oleh karena itu kami Unit Pemilik Risiko menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Identifikasi dan Analisis Risiko di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang oleh Pakar Manajemen Risiko. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses manajemen risiko di Poltekkes Kemenkes Palembang. Sehingga kedepannya diperoleh peningkatan pengetahun dan kemampuan dari bapak ibu sekalian dalam mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan risiko di setiap kegiatan yang dilakukan pada Unit kerjanya masing-masing. 

Dalam penjelasan materi yang disampaikan oleh narasumber (Ifelda Nengsih CEI, MA, CRP, CIB) beliau menyatakan risiko adalah segala sesuatu yang membuat kita tidak dapat mencapai tujuan, sejatinya risiko itu ada kalau tujuan kita ada. Risiko itu berkaitan dengan target dan seluruh orang bersama-sama mencapai target yang artinya kita tidak mengharapkan adanya pembelot yang akan membuat kita sulit dalam mencapai tujuan  dalam organisasi. Ketika kita gagal mencapai target, maka apakah risiko yang terjadi disinilah muncul kajian risiko. Mengapa lebih spesifik mengenai manajemen risiko karena manajemen risiko berbicara bagaiaman orang bisa mencapai target tanpa hal –hal/risiko-risiko diluar prediksi. Ilmu manajemen risiko adalah ilmu yang tidak menemukan kita pada suatu kondisi yang namanya kejutan, karena kita telah memanage sebelum itu terjadi, maka manajemen risiko itu hadir seperti itu. Dalam mencapai target harus mempunyai cara untuk mempersiapkan segala hal agar target itu tepat pada sasarannya.

Segala sesuatu yang kita siapkan untuk mencapai target dibutuhkan dalam manajemen risiko dan meempunyai banyak orang yang membutuhkan kerjasama agar satu visi dan satu misi sehingga mudah mencapai goal yang menjadi target. Ada istilah kata ‘’ Take the risk or the change’’ yang artinya kita dihadapkan pada pilihan mengambil risiko atau hilangnya kesempatan. Penerapan manajemen risiko merupakan hal penting yang harus diterapkan dari awal sedini mungkin sebelum kegiatan dimulai. Bersama dengan unit perencanaan dan SPI serta unit manajemen risiko menetapkan program kerja yang dapat mendukung tujuan dari organisasi yang tepat sasaran dan mencapai tujuan organisasi secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Risiko itu disesuaikan dengan keadaan suatu organisasi dan bersifat dinamis berubah -ubah dan risiko itu sendiri tidak bisa dihapuskan hanya bisa dinonaktifkan bila sudah bisa diterima dengan tetap dilakukan pemantauan.

Tidak hanya materi saja yang diberikan oleh beliau dalam kegiatan ini, tetapi juga diberikan bimbingan dan praktik langsung bagaimana cara melakukan identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko dalam suatu dokumen risk register kepada setiap pemilik risiko yang ada di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang. Sehingga setelah kegiatan ini didapatkanlah output meningkatnya pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen risiko serta dapat menerapkannya di unit kerja masing-masing, terdapatnya dokumen identifikasi risiko, analisis risiko, pengendalian risiko pada tahun 2023.  

(Reported by : Listrianah,M.Kes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *