Rabu, 29 April 2020. Hasil tindak lanjut dari pembahasan dokumen PUI-Poltekkes Kemenkes yang telah dilaksanakan pada tanggal 13-15 Februari 2020 di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, maka BPPSDMK Kemenkes RI mengundang seluruh Poltekkes Kemenkes se-Indonesia untuk menghadiri kegiatan Sounding Hasil Seleksi PUI-PK. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan media aplikasi Zoom Meeting mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan bapak Sugiyanto,S.Pd, M.App.Sc. Bertindak sebagai moderator pada kegiatan ini adalah ibu Yuyun Widyaningsih,S.Kp,MKM selaku Kabid Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan.Acara dilanjutkan dengan Pemaparan Materi dari narasumber yaitu Prof. Dr. Wawan Gunawan, Prof. Suprijadi dan Dr. Triati Dewi Kencana Wungu dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bobot penilaian PUI-PK terdiri dari penilaian Kelembagaan (20%) dan Kinerja (80%). Pada penilaian Kinerja terdiri dari 2 poin yaitu Academic Excelence (40%) dan Commercialization and Implementation (60%). 5 PUI-PK dengan nilai skor tertinggi hasil seleksi tahun 2019 (800 keatas) yaitu Yogyakarta, Bandung, Bengkulu, Tasikmalaya dan Malang. Dari hasil seleksi tahun 2020 dari 33 Poltekkes terdapat penambahan 4 PUI-PKyang mempunyai skor lebih dari 800 yaitu Denpasar, Surabaya, Kupang dan Jakarta IIII. Dan 5 PUI-PKdengan hasil skor mulai 700-787,50 yaitu Medan, Semarang, Jakarta II, Padang dan Surakarta. Dari hasil penilaian terhadap 33 PUI-PK, Poltekkes Kemenkes Palembang dengan Pusat Unggulan Kesehatan Komplementer telah mencapai skor lebih dari 500. Poltekkes Kemenkes dengan skor capaian masih dibawah 800 masih diberikan pendampingan dan kesempatan untuk meningkatkan skor pencapaian kriteria dan kelembagaan.
Selanjutnya 2 PUI-PK memaparkan proses perkembangan PUI diwakili oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Poltekkes Kemenkes Riau. PUI-Poltekkes Kemenkes Yogyakarta merupakan Poltekkes dengan nilai capaian skor tertinggidengan PUI Novakesmas ( Inovasi Teknologi Terapan Bidang Kesehatan Masyarakat). Sedangkan Poltekkes Kemenkes Riau merupakan Poltekkes dengan penilaian skor PUI yang mengalami peningkatan paling signifikan dengan PUI Kajian Studi Stunting. Diharapkan Poltekkes lain dapat memperoleh pembelajaran dan pengalaman mengenai proses perkembangan PUI-PK pada kedua Poltekkes ini.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah 5 PUI-PK akan ditetapkan sebagai lembaga (sedang dalam proses), 4 PUI-PK akan direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai lembaga, 5 PUI-PK akan diminta laporan perbaikan yang harus masuk pada November 2020, dan PUI-PK lainnya diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung peningkatan skor capaian baik dari kelembagaan maupun kinerja ( Academic Excellence dan Commercialization & Implementation) pada tahun 2021.
(Reported by : Kharisma Virgian, SST)