Palembang, 12 Nopember 2024 – Upacara peringatan HKN dilaksanakan di halaman kantor Direktorat Poltekkes Kemenkes Palembang Kampus Sukabangun Palembang, sementara Prodi luar Kota ( Prodi D-3 Keperawatan Baturaja, Prodi D-3 Keperawatan Lubuklinggau, Prodi D-3 Kebidanan Muara Enim dan Prodi D-3 Keperawatan Lahat ) melaksanakan upacara sendiri-sendiri. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Direktur Poltekkes Kemenkes Palembang ( Bapak M. Taswin, S.Si., Apt., MM., M.Kes ), upacara dilaksanakan secara hidmat. Hadir juga dalam upacara tersebut Wakil Direktur I (Ibu Diah Navianti, S.Pd., M.Kes), Wakil Direktur II ( Ibu Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt. M.Kes ), Wakil Direktur III (Bapak Lukman, S.Kep., Ns., M.Kep., MM), para Ketua Jurusan, Ketua Prodi, para Kepala Pusat, Kepala Unit dan staff, perwakilan mahasiswa di lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang.
“Gerak Bersama Sehat Bersama” adalah tema yang diusung peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024 ini.
Mengutip detiksulsel yang bersumber dari buku Panduan 50 Tahun Hari Kesehatan Nasional yang diterbitkan Kemkes RI, Hari Kesehatan Nasional pertama kali diperingati pada tanggal 12 November 1964. Tanggal tersebut merujuk pada program pemberantasan penyakit malaria yang digalangkan pemerintah kala itu. Tujuan Peringatan Hari Kesehatan Nasional bahwasanya pada kelanjutannya, Hari Kesehatan Nasional tidak hanya berfokus pada penyakit malaria saja. Hari Kesehatan Nasional ini bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan masyarakat. Pada era Pelita I (1969-1974), program kesehatan berfokus pada pemberantasan penyakit menular. Kala itu, ditemukan fakta bahwa dari 1000 bayi yang baru lahir, sekitar 125-150 bayi meninggal sebelum berumur 1 tahun. Untuk menanganinya, dibuatlah vaksin oleh Prof Dr Sardjito untuk kemudian dibagikan ke sejumlah daerah di Indonesia, sehingga berhasil melakukan pencacaran. Pada era Pelita II, pembangunan difokuskan pada sarana dan tenaga kesehatan di masyarakat. Hal ini dapat mengurangi jumlah penderita penyakit, meningkatkan perbaikan gizi, dan ketersediaan sarana sanitasi untuk hidup sehat dan keluarga sejahtera. Pada Pelita III (1978-1983) fokus utama diarahkan pada program KB. Program ini pun berhasil mencapai kemajuan signifikan dengan 12,8 juta akseptor, tingkat kesuburan menurun, angka kelahiran turun 2,7%. Di tahun 1993, gebrakan untuk larangan merokok pun digalakkan. Produsen rokok diwajibkan untuk mencantumkan tulisan bahaya merokok di kemasan produknya. Hingga kini, Hari Kesehatan Nasional pun terus digaungkan setiap tahunnya. Pemerintah, kepala daerah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, hingga masyarakat umum diajak untuk turut ambil bagian dari peringatan HKN ini. Tujuannya tak lain agar masyarakat semakin mengerti arti penting perilaku hidup sehat dan bersih.
Pada kesempatan upacara tersebut Direktur Polkesbang membacakan pidato Menteri Kesehatan RI yaitu sebagai berikut :
Assalam u’alaikum Warahmatu llah i Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Keberhasilan lndonesia kembali masuk ke dalam kelompok upper middle-income country setelah terpuruk di era Covid-19, menjadi bukti bahwa bangsa kita adalah bangsa pejuang. Tentu, kita tidak boleh begitu saja berbangga dan lalai untuk terus menantang diri menjadi lebih baik. Periode bonus demografi yang tengah bangsa lndonesia hadapi, terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara. Kita harus bisa memanfaatkan peluang ini sebagai momentum lndonesia lolos menjadi negara berpendapatan tinggi, serta mencapai visi lndonesia Emas 2045. Dan untuk mencapai ini, dimulai tahun 2025 pertumbuhan ekonomi harus berada di kisaran 6% hingga 7oh, secara berkelanjutan Target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) di tahun 2045 yang meliputi: 1). Pendapatan per kapita setara negara maju, 2) Kemiskinan menuju 0% dan ketimpangan berkurang, 3) Kepemimpinan dan pengaruh dunia internasional meningkat, 4) Daya saing sumber daya manusia meningkat, dan 5) lntensitas Gas Rumah Kaca (GRK) menurun menuju Nef Zero Emissions (nol emisi GRK), kesemuanya menjadi arah fokus kita bersama, bukan hanya bidang kesehatan tapi juga sektor lain. Syarat utama kita bisa mencapai target di2045, tepat 100 tahun usia bangsa kita, adalah manusia lndonesia yang sehat dan cerdas. Hal ini tidak akan bisa tercapai tanpa gandeng tangan dari semua pemangku kepentingan. Karenanya, tema Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024 yaitu “Gerak Bersama, Sehat Bersama”, mutlak harus menjadi semangat kita semua. Pasca disahkannya Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan, Pemerintah kini sedang memfinalkan Rencana lnduk Bidang Kesehatan (atau RIBK), yang akan berfungsi sebagai haluan bersama dalam membangun kesehatan di seluruh lndonesia. Pesan saya, RIBK harus diacu oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dalam merencanakan, menganggarkan, dan mengimplementasikan program kesehatan diwilayahnya. Pemerintah Pusat tidak mampu melakukannya sendiri. Hanya dengan sinergi dan kolaborasiyang erat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat, pilar transformasi kesehatan dapat kita tegakkan menuju perubahan yang lebih baik. Transformasi kesehatan adalah tonggak penting dalam sejarah perjalanan bangsa lndonesia menuju bangsa yang maju. Langkah perubahan yang sudah kita lakukan sejauh ini, menjadi dasar kuat percepatan program kesehatan ke depan. Sebagai program prioritas Kabinet lVlerah Putih, Bapak Presiden memberi penekanan di 3 (tiga) area program kesehatan, yaitu. 1) pemeriksaan kesehatan gratis,2) penurunan kasus TB, dan 3) pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal. Pada kesempatan ini, saya berpesan kepada seluruh jalaran kesehatan untuk berkontribusi maksimal terhadap kesuksesan pencapaian program pemerintah Pemerintah tersebut. Di momen yang berbahagia ini, saya sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggitingginya, kepada seluruh insan kesehatan yang telah bahu membahu berjuang tanpa lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan lndonesia. Tenaga medis, tenaga kesehatan, LSNI, swasta, media, profesional, akademisi, seluruh pegawai dan pejabat pemerintahan di Pusat dan Daerah, serta tak lupa para kader: terima kasih, Terus semangat, sebab perjuangan kita belum selesai. Tak lupa, saya ajak seluruh masyarakat untuk terus mengutamakan kesehatan, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar kita. IMari kita bangun bersama budaya sehat, demi lndonesia Emas 2045, bahkan sampai ke generasi selanjutnya. Semoga Tuhan Yang lMaha Esa senantiasa bersama kita dan memberkati kita semua dengan kesehatan dan kebahagiaan. Selamat Hari Kesehatan Nasional, Sehat Negeriku, tVlaju lndonesiaku. Terima kasih, Selamat Pagi. Wassalamu’alaikum WarahmatuIIahi Wabarakatuh, Om Shanti Shanti Shanti Om,Namo Buddhaya.
(Reported by Listrianah, M.Kes)